Assalamu'alaikum wr. wb.
Salam sejahtera, salam dan hormat kami sampaikan kepada para sesepuh dan saudara-saudari. Kami meminta maaf sebelumnya dan ingin berbagi sedikit ilmu mengenai keilmuan turun-temurun yang termasuk dalam khazanah budaya nusantara: Ijazah Keilmuan Asmak Bil Fulus, sekaligus sebagai koleksi kekayaan budaya nusantara.
Tulisan ini disusun dengan niat memberi pengetahuan, pembelajaran, dan pengingat bahwa segala usaha lahir dan bathin harus selaras dengan syariat dan akhlak

Apa yang di maksud Asmak Bil Fulus?
Asmak Bil Fulus merupakan suatu amalan spiritual yang dikombinasikan dengan ilmu kearifan lokal nusantara demi meningkatkan keberkahan rezeki. Secara harfiah, istilah "Asmak" mengacu pada nama atau zikir tertentu, sementara "Fulus" dalam bahasa arab berarti uang. Praktik ini bukan sekadar ritual, melainkan merupakan bagian dari usaha spiritual (ikhtiar batin) yang disertai dengan do'a, amal, dan tawakkal kepada Allah SWT.
Asal-usul darimana Ilmu ini
Sebenarnya ilmu Hikmah semacam ini telah ada di sejumlah pesantren, pesanggrahan, padepokan dan komunitas spiritual di Nusantara kita. Ilmu ini diturunkan secara lisan dan dipraktikkan di bawah pengawasan kyai atau pengijazah yang di percaya. Penting untuk memandangnya sebagai warisan budaya yang turut memperkaya keilmuan nusantara, bukan sebagai jalan pintas tanpa usaha dan kerja keras.
Cara pengamalannya
- Bersihkan diri Anda: mandi, lalu ambil wudhu dengan niat hati yang bersih sebelum memulai.
- Ambillah sejumlah uang yang ingin dibelanjakan; jumlahnya disesuaikan dengan kemampuan Anda.
- Tempatkan telapak tangan kiri di depan ulu hati, kemudian tutup dengan telapak kanan.(Posisi menumpuk)
- Baca "Bismillaahirrohmaanirrohiim" sebagai pembuka, lalu ucapkan kalimat niat: "Aku memasukkan energi kekayaan ke uang ini" sebanyak sepuluh kali, hembuskanlah ke uang tersebut sekali setelah setiap sepuluh kali, ulangi terus hingga mencapai seratus kali.
- Dalam setiap pengucapan, bayangkan situasi Anda sedang berbelanja, melepaskan uang itu, dan bayangkan energi keberkahan dimana uang tersebut akan kembali dan menggandakan rezeki Anda dari setiap arah.
- Setelah selesai, katakan "Alhamdulillah" dan belanjakanlah uang tersebut sesuai niat. Saat berbelanja, lakukan tanpa berharap berlebihan; serahkan hasilnya dan tawakal kepada Allah SWT.
Kunci Keberhasilan Amalan
Kunci keberhasilan amalan ini adalah niatkan hati dengan bersih dan penuh keyakinan. Visualiasi saat melakukan pengucapan amalan tersebut akan membantu otak untuk fokus, tetapi ingat usaha ini harus tetap di barengi ikhtiar nyata. Riyadhoh ini di gunakan sebagai usaha batin di atas usaha nyata seperti berdagang, bekerja. Selain itu menabung dan banyaklah bersedekah
Manfaat yang Diperoleh
- Meningkatkan rasa bersyukur dan menjadikan hati tenang saat mengelola keuangan.
- Melatih niat ikhlas untuk berbelanja dan sekaligus membuka pintu-pintu rezeki.
- Menjadi pengingat untuk kebiasaan beramal, sholat, dan berdoa—kegiatan tersebut insya Allah akan membawa berkah sepanjang hidup Anda.
Peringatan
1) Jangan menggunakan ilmu ini untuk bermaksud menipu, memaksa, atau merugikan orang lain.
2) Dilarang menggunakan ajian ini untuk tindakan yang dilarang atau merugikan sesama.
3) Jadikanlah ilmu ini sebagai penguat ibadah, bukan alasan untuk menyepelekan syariat.
4) Tetaplah cari rezeki dengan usaha nyata, sebab amalan ini tidak menggantikan kerja keras.
Peran Keikutsertaan Jin dan Khodam
Dalam ritual tertentu disebutkan ada peran makhluk halus sebagai perantara. Namun, titik penekanan dari amalan ini adalah hanya meminta pertolongan kepada Allah SWT. Jika ada kepercayaan tentang jin atau khodam, anggaplah itu sebagai bagian dari narasi budaya; tanggung jawab moral tetap pada pengamalan yang sesuai syariat.
Istiqomahkan
Istiqomah adalah hal yang paling penting. Amalan yang dilakukan hanya sekali saja mungkin memberi efek psikologis seperti kekecewaan, kecele hati sementara kebarokahan dan hasil jangka panjang insya Allah akan muncul jika diiringi dengan kedisiplinan spiritual seperti Sholat tepat waktu, Membaca Al-Qur'an, Shodaqoh, dan bekerja keras serta jujur.
Testimoni para peserta
Banyak peserta pengamal yang mengatakan bahwa perubahan sikap membantu mereka menjadi lebih baik dalam mengelola uang mereka. Ada pula yang mengatakan bahwa mereka mendapatkan manfaat yang lebih besar dari usahanya setelah melakukan amalan ini secara teratur sambil tetap melakukan usaha yang keras. Perlu diingat bahwa kesaksian ini berbeda-beda dan bersifat subjektif dan tidak menjamin bahwa hasilnya akan sama untuk semua orang.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Apakah ilmu ini menggantikan kerja keras?
Tidak. Ilmu ini adalah pelengkap batiniah. Sumber utama rezeki tetap usaha nyata, relasi, dan keberkahan dari Allah SWT.
Berapa banyak uang yang harus digunakan?
Boleh menyesuaikan kemampuan. Intinya adalah uang yang memang bisa Anda belanjakan tanpa memberatkan kebutuhan utama.
Apakah ada efek samping atau bahaya?
Jika dilakukan dengan niat baik, sesuai syariat, dan di bawah bimbingan yang bijak, resiko minimal. Jika ragu, berkonsultasilah dengan orang-orang uang dipercayai.
Panduan Praktis Harian
Untuk menjadikan amalan ini bagian dari rutinitas yang bermanfaat, berikut panduan harian sederhana yang dapat diikuti:
- Pagi hari setelah shalat Subuh: luangkan 5–10 menit untuk memperbaharui niat dan membaca doa pendek memohon keberkahan rezeki.
- Saat hendak berbelanja kecil (membeli kebutuhan rumah atau jajan): lakukan amalan sederhana seperti yang dijelaskan, gunakan nominal kecil yang tidak mengganggu keuangan pokok keluarga.
- Malam hari sebelum tidur: evaluasi pengeluaran hari ini, syukuri apa yang telah didapat, dan niatkan untuk keesokan hari agar diberkahi.
- Seminggu sekali: sisihkan waktu untuk sedekah meskipun sedikit—sedekah adalah pembuka pintu rezeki dan penawar ketergantungan pada amalan semata.
Doa Tambahan yang Dianjurkan
Selain bacaan kaifiah, dianjurkan memperbanyak bacaan istighfar, doa hajat, dan membaca Al-Fatihah serta ayat kursi. Doa-doa ini memperkuat kedekatan spiritual dan menjadi penopang batin saat berikhtiar.
Studi Kasus: Kisah Singkat dari Praktisi
Salah seorang sahabat di sebuah pesanggrahan menceritakan bahwa setelah menerapkan kaifiah ini sambil memperbaiki manajemen keuangan, usahanya perlahan pulih dari keterpurukan. Ia menekankan kombinasi antara disiplin bekerja, pengelolaan modal yang rapi, dan konsistensi amalan spiritual sebagai faktor kunci.
Etika bagi Pengajar dan Pewaris Ilmu
Bagi yang memberikan ijazah, tanggung jawab moral besar. Sebuah ijazah harus diberikan dengan niat yang bersih, disertai arahan yang jelas agar santri tidak menyalahgunakan ilmu. Ustadz atau pemberi ijazah yang baik akan menekankan pentingnya halal-haram, etika, dan penguatan iman.
Catatan Hukum dan Sosial
Dalam konteks modern, praktik spiritual ini harus berdampingan dengan hukum positif. Jangan sampai praktik keagamaan menjadi alasan untuk menghindari kewajiban sosial atau perpajakan. Selain itu, jangan gunakan praktik ini untuk mempromosikan tindakan ilegal, penipuan, atau eksploitasi.
Tips Agar Hasilnya Lebih Nyata
- Catat setiap pengeluaran dan pemasukan; berapa pun kecil, kebiasaan ini meningkatkan kesadaran finansial.
- Belajar mengelola modal usaha—pisahkan modal usaha dan modal konsumsi.
- Buat rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk finansial; amalan spiritual akan terasa lebih berdampak jika ada perencanaan nyata.
- Konsultasi dengan mentor spiritual atau keuangan untuk mendapatkan perspektif yang seimbang.
Saran untuk Pembaca Baru
Bila Anda baru pertama kali mencoba, mulailah dengan nominal kecil dan fokus pada niat. Jangan tergoda mencari hasil cepat. Utamakan pembelajaran dan pembentukan karakter: sabar, ikhlas, dan mau belajar dari pengalaman.
Peran Komunitas
Komunitas yang sehat akan saling mengingatkan dalam hal kebaikan. Bergabung dengan kelompok belajar yang bertanggung jawab dapat membantu mempertahankan konsistensi spiritual sekaligus memberi dukungan praktis untuk usaha bersama.
Penutup: Doa dan Harapan
Kami berharap tulisan singkat ini menjadi pengingat bahwa mencari rezeki adalah kewajiban yang harus dilakukan dengan jalan yang halal, bersungguh-sungguh, serta diberkahi oleh Allah SWT. Semoga Asmak Bil Fulus menjadi salah satu wasilah yang menuntun kita pada pengelolaan rezeki yang lebih baik, bukan sekadar alat semata. Lakukan dengan hati yang bersih, penuh tawakal, dan tetap berpegang pada syariat.
Ya Allah, bukakanlah pintu rezeki untukku, lapangkanlah rezekiku, dan jauhkanlah aku dari kesempitan. Berkahilah usahaku, mudahkan jalan rizqiku, dan jadikan aku sahibul rizqi yang amanah. Aamiin.
Checklist Praktik (Ringkas)
- Niati amalan untuk kebaikan dan keberkahan.
- Gunakan uang yang boleh dibelanjakan, jangan mengganggu kebutuhan pokok.
- Lakukan kaifiah dengan tenang dan penuh kesungguhan.
- Belanjakan sesuai niat, lalu serahkan hasilnya kepada Allah SWT.
- Terus tingkatkan usaha nyata: kerja, belajar, dan manajemen keuangan.
- Rajin sedekah dan perbaiki ibadah wajib.
Penafian (Disclaimer)
Informasi dalam tulisan ini disampaikan sebagai pengetahuan budaya dan praktik tradisional. Hasil individu dapat berbeda-beda. Penulis dan pengajar tidak bertanggung jawab atas tindakan yang menyalahi hukum atau agama. Jika ragu, konsultasikan kepada ulama, kyai, atau ahli yang kredibel.
Ajakan untuk Berbagi
Jika artikel ini dirasa bermanfaat, sebarkanlah kepada saudara atau sahabat yang membutuhkan, tapi lakukan dengan penuh tanggung jawab. Jangan menggembar-gemborkan klaim yang berlebihan atau janji pencapaian instan. Keberkahan adalah proses panjang yang memerlukan usaha, doa, dan kesabaran.
Kontak & Informasi Lebih Lanjut
Untuk pertanyaan lebih lanjut atau permohonan bimbingan, silakan hubungi Pesanggrahan Tapak Tilas Ki Tholib. Kami menerima permintaan konsultasi spiritual dengan pendekatan bermartabat, etis, dan sesuai syariat.
Ringkasan Singkat
Asmak Bil Fulus adalah praktik tradisional yang diposisikan sebagai ikhtiar batin untuk membuka keberkahan rezeki. Kunci keberhasilan bukan hanya pada ritual, tetapi pada niat yang benar, usaha yang konsisten, dan kepatuhan pada ajaran agama. Terapkan secara bertanggung jawab, awasi niat, dan jadikan amalan ini sebagai pelengkap dari etika kerja yang baik.
Tentang Penulis: Tulisan ini disusun oleh Kang Ipang & Tim dari Pesanggrahan Tapak Tilas Ki Tholib, sekumpulan praktisi yang berfokus pada pelestarian keilmuan dan tradisi spiritual Nusantara dengan pendekatan yang menghormati syariat dan etika sosial.
Semoga berkah senantiasa menyertai langkah kita. Aamiin ya Rabbal Alamin.
Terus belajar, memperbaiki niat, dan beramal dengan tulus selalu.
Aamiin.
Shohibul Ijazah: Kang Ipang & Tim — Pesanggrahan Tapak Tilas Ki Tholib
0 Komentar